Social Icons


==============

Senin, 28 Januari 2013

Anyaman Teker (Membuat Tikar)




          Tikar adalah salah satu kerajinan masyarakat bawean, yang bahan bakunya terbuat dari daun pandan. Pandan yang digunakan bukanlah pandan yang berbau wangi yang biasanya digunakan untuk memasak, tapi pandan liar dengan daun yang panjangnya sekitar 1,5 meter lebih dan berduri. Pembuatan tikar pandan ini sudah terkenal sejak dahulu kala dan pernah menjadi mata pencaharian yang penting bagi masyarakat setempat. Terbukti sekitar pada abad ke-14 produksi pembuatan tikar pandan ini mancapai 180.000 sampai 200.000 pertahun, bahkan pada tahun 1905 dilaporkan adanya ekspor hingga 400.000 tikar. Hal ini cukup untuk membayar pajak bumi dan menebus kerja rodi.
Namun, berbanding terbalik sejak masa pendudukan Jepang produksi tikar pandan mengalami kemerosotan yang sangat tajam. Sebab bahan baku pembuatan tikar sulit didapatkan, dikarenakan tanaman pandan sulit didapatkan. Maklum, pada saat pendudukan Jepang masyarakat tidak lagi menanam pandan, mereka dipaksa untuk menanam tanaman sebagai bahan pangan.
Kini, pembuatan anyaman tikar bukan lagi menjadi mata pencarian yang penting bagi masyarakat bawean. pembuatan tikar ini hanya sebagai pengisi waktu luang bagi kaum wanita terutama wanita yang di usia lanjut. Pembuatan anyaman tikar inipun hanya dapat ditemukan di desa tertentu. Selain itu, bahan baku untuk pembuatan anyaman tikar ini boleh dikatakan sudah semakin langkah. Untuk mendapatkan daun pandan, penduduk harus mencari ke hutan.
Proses pekerjaan menganyam tikar pandan ini sangat memerlukan banyak waktu serta butuh ketelatenan dan kesabaran ekstra. Untuk membuat satu tikar bisa memakan waktu 5 hingga 6 hari. Daun pandan yang baru di petik di belah-belah menjadi ukuran tertentu, biasanya 0,5 cm. Kemudian, daun yang telah dibelah harus dikais terlebih dahulu agar menjadi lemas dengan menggunakan alat khusus. Setelah selesai, daun pun segera direbus hingga beberapa jam, lalu direndam dengan air dingin selama satu hari. Proses selanjutnya daun pandan harus dijemur di bawah terik matahari hingga mengering. Terakhir, barulah penganyaman bisa lakukan.
Hasil kerajinan tikar pandan ini dijual dengan kisaran 50 ribu rupiah hingga 200 ribu rupiah. Harganya bervariasi, tergantung dari corak, warna, maupun ukurannya. Masalah kwalitas tidak perlu di ragukan lagi. Tikar pandan buatan Pulau Bawean telah diakui dan dikenal memiliki kwalitas baik hingga mancanegara.




Sumber : baweanpos
Sumber gambar : bawean.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar