Rusa Bawean (Axis kuhlii) adalah salah satu jenis rusa yang hanya ditemukan di Pulau Bawean. Spesies langka ini diklasifikasikan sebagai hewan yang terancam punah oleh IUCN ( International Union for Conservation of Natural Resources). Saat ini satu-satunya tempat penangkaran hewan langka itu hanya berada di Dusun Tampo Desa Pudakit Barat Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur
Rusa Jantan Bawean |
Sejak pertama kali rusa Bawean ditemukan oleh para peneliti, tidak pernah dilaporkan secara rinci keadaan populasi di habitat aslinya. Catatan tertua yang membahas secara selintas tentang keadaan populasi rusa Bawean ini adalah dari hasil publikasi tahun 1953. Dilaporkan bahwa ketika tahun 1928 dilakukan exspedisi penelitian tentang rusa ini dihabitat aslinya, para peneliti tidak dapat menemukan seekor rusa pun di lapangan, terkecuali beberapa ranggah yang telah luluh yang dibawa oleh masyarakat setempat. Hal ini setidaknya menggambarkan keadaan populasi rusa yang memang mungkin rendah, di samping kemungkinan karena perilakunya yang lebih menyukai daerah bersemak dan bersembunyi. Namun hal ini (komunikasi pribadi) menyatakan bahwa semasa zaman kakeknya (era 1040an) dan dirinya (era 1960an) para pemburu lokal dalam setiap aktifitas perburuannya selalu berhasil untuk mendapatkan seekor rusa untuk setiap pemburu. Dalam suatu kelompok pemburu adalah antara satu hingga tiga orang. Sistem penangkapan adalah dengan cara pemasangan jerat leher atau lubang perangkap
Walau tidak pernah dikemukakan keadaan populasi rusa yang ada di masa lampau. Bahwa kelestarian rusa Bawean mulai terusik sekitar tahun 1948, ketika terjadi kelaparan. Rakyat yang biasanya berlayar dan memancing di laut , dengan aktifitas berburu dan berladang sebagai kegiatan sambilan. Akhirnya mengubah sikap hidupnya menjadi pemburu penuh guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu di dugah bahwa gangguan terberat pada habitat rusa Bawean sebenarnya mulai terjadi sekitar tahun 1934 karena proses deforestarasi dengan penanaman pohon jati (Tectona garandis), yang kemudian disusul dengan penurunan populasi. Gangguan terhadap habitat asli ini terulang kembali sekitar tahun 1960an ketika terjadi penebangan pohon hutan, yang tersisa untuk ditanami pohon jati ( Halimi, komunikasi pribadi). Satu-satunya surfai yang paling intensif yang pernah dilakukan guna untuk mengatuhi keadaan populasi rusa Bawean adalah surfai yang dilakukan dari bulan September 1977 sampai Mei 1979. Dari laporan tersebut dilaporkan bahwa populasi rusa Bawean pada saat itu berkisar antara 200-400 ekor. Dari hasil surfai tersebut pula pada akhirnya beberapa daerah di Pulau Bawean dijadikan kawasan lindung catatan resmi dalam IUCN saat ini masih menggunakan data tahun 1979 yang menyatakan bahwa dihabitat aslinya jumlah rusa Bawean diperkirakn mencapai 400 ekor dan dalam penangkaran berjumlah 102 ekor yang berada dikebun binatang Surabaya dan Singapura. Penurunan populasi di alam bebas yang terjadi sejak dahulu hingga sekarang adalah sebagai akibat penurunan habitat, perburuan dan anjing liar.
Bapak Sudirman, adalah salah seorang warga yang rela mengeluarkan biaya operasional untuk perawatan dan pengembang biakkan rusa bawean tersebut. Tahun 2003, awal mula penangkaran ini dirintis dengan hanya dua ekor rusa. Dua rusa itu dari hutan yang terlantar masuk kampung itu beliau rawat di kandang yang beliau bangun di kawasan rumahnya di Pudakit Barat, yang letaknya tidak jauh dari penangkaran ini. Tidak lama kemudian, ada tiga ekor rusa lagi yang terlantar untuk ditampung. Dari lima ekor rusa itu sekarang kini menjadi 20 ekor, hasil perkembangbiakan secara alami di penangkaran tersebut.
Jenis rusa di Indonesia adalah rusa Timor (Cerfus temurensis), rusa Sambar (Cerfus unicalor), rusa Bawean (Axis Kuhlii), Kijang (Muntiakus Muntjak), dan rusa Totol (Axsis Axsis). Rusa tersebut tersebar diseluruh wilayah nusantara terutama di Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara serta Irianjaya.
Empat jenis asli Indonesia terdiri dari rusa Timor, rusa Sambar, rusa Bawean dan Kijang. Berdasarkan bentuk strukturnya Sambar memiliki tubuh yang sangat besar diikuti rusa Timor dan rusa Bawean, sementara Kijang merupakan jenis rusa yang paling kecil.
Rusa Bawean pertama kali diidentifikasi pada tahun 1845 sebagi Cervus Kuhlii. Bemmel (Semiadi, 1999) menyebutkan tentang klasifikasi rusa Bawean adalah sebagai berikut:
Ordo: Artiodactyla
Subordo: Ruminansia
Infraordo: Pecora
Famili: Cervidae
Subfamily: Cerfinae
Genus: Axis
Spesies: Axis Kuhlii
Ordo: Artiodactyla
Subordo: Ruminansia
Infraordo: Pecora
Famili: Cervidae
Subfamily: Cerfinae
Genus: Axis
Spesies: Axis Kuhlii
Morfologi Rusa Bawean (Axis Kuhlii) sebagai berikut:
1. Tinggi badan 60-70 Cm.
2. Panjang badan 105-115 Cm.
3. Berat badan ± 50 Kg.
4. Panjang ekor berkisar 20 Cm berwarna coklat dan keputihan dilipatan bagian dalamnya.
5. Ciri istimewa lainnya adalah adanya gigi taring pada rahang bawahnya.
6. Bulunya berwarna coklat pendek, kecuali pada bagian leher.
7. Sekitar mata berwarna putih terang.
8. Di sekitar mulut berwarna sedikit terang dibanding muka yang dipisahkan oleh garis kehitaman.
9. Bahu depan lebih rendah dari pada bagian belakang sehingga terkesan merunduk seperti kijang.
10. Pada anak rusa sering terdapat totol-totol yang ada dalam waktu singkat dan setelah itu menghilang.
Rusa Bawean jantan dewasa mempunyai sepasang tanduk bercabang tiga, sedangkan rusa jantan muda ranggahnya belum bercabang. Ranggah mulai tumbuh pada saat rusa berumur 8 bulan. Mula-mula berupa tonjolan disamping dahinya, kemudian memanjang dan tumbuh lengkap pada umur 20-30 bulan. Selanjutnya ranggah ini akan tanggal dan digantikan oleh sepasang ranggah yang lain dengan satu cabang demikian seterusnya sampai tanduk tersebut lengkap bercabang tiga, yaitu pada saat rusa berumur 7 tahun.
Rusa Bawean |
Untuk mengetahui lebih jelas lagi tentang rusa bawean anda bisa lihat disini.
Satu harapan saya semoga dengan ini, kita peduli akan alam terutama terhadap flora dan fauna yang ada di Indonesia, termasuk salah satu spesies langka ini yang terancam punah.
Berikut adalah foto Rusa Bawean yang langsung diambil langsung dari tempat penangkaran.
Anak Rusa Bawean |
Sang Rusa Bawean lagi santai dan makan siang |
pemandangan di temppat penangkaran |
Panorama di kandang Rusa Bawean |
setao kake
BalasHapus